DAHSYATNYA KEMATIAN, GELAPNYA ALAM KUBUR
DAHSYATNYA
KEMATIAN, GELAPNYA ALAM KUBUR
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
إن الحمد لله، نحمده و نستعينه و
نستغفره و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و من سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له
و من يضلل فلا هادي له، و أشهد أن لا إله إلاّ الله وحده لا شريك له و أشهد أن
محمدا عبده و رسوله صلى
الله عليه و سلم و
أصحابه و من تبعهم بإحسان إلـى يوم الدين، يآيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته
و لا تموتنّ إلاّ و أنتم مسلمون. يآيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة
و خلق منها زوجها و بث منهما رجالا كثيرا و نسآء، و اتقوا الله الذي تسآءلون به و
الأرحام، إن الله عليكم ر قيبا. أما بعد، فإن أصدق الحديث كلام الله و خير الهدي
هدي النبي محمد صلى الله عليه و سلم و شر الأمور محدثاتها و كل محدثة بدعة و كلَّ
بدعة ضلالة و كلَّ ضلالة فـى النار. أما بعد...
Hadirin, Ibu-ibu kaum
muslimat rahimakumullah....!
Segala puji bagi Allah swt. yang hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan
dan perlindungan serta memohon ampunan dari segala dosa-dosa dan kemaksiatan
yang kita lakukan. Kita memohon kepada Allah swt. agar diteguhkan hati kita
dalam ketaatan kepada-Nya untuk meraih keridhaan-Nya sehingga memperoleh
balasan yang telah dijanjikan oleh Allah swt. yaitu surga. Juga kita memohon
kepada-Nya agar dihindarkan dari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak hidup
kita sehingga mendatangkan kemurkaan-Nya dan diancam dengan yang semua kita
pasti tidak ada yang menginginkannya yaitu neraka. Shalawat dan Salam
senantiasa kita sampaikan kepada manusia terbaik di sepanjang kehidupan manusia
di dunia dan di akhirat yakni Nabi Muhammad saw. dan keluarga beliau saw., sahabat-sahabatnya,
dan umat Beliau yang senantiasa menjalankan sunnah beliau sampai akhir zaman.
Kesempatan yang semoga dirahmati oleh Allah swt. ini, kita akan mengupas tentang “Dahsyatnya
kematian, Gelapnya Alam Kubur”.
Hadirin rahimakumullah....!
Pembahasan kita kali ini tentang ayat yang
sangat agung, yang kadang menjadikan orang yang membacanya terperanjak takut
dan mengerikan. Namun siapa yang mempersiapkan diri untuknya, insya Allah ia
akan selamat. Yaitu sebuah ayat yang seandainya diturunkan kepada gunung,
niscaya gunung tersebut akan bergetar. Sebuah ayat yang setiap kali terdengar,
telinga akan segera menyimaknya. Apabila dibaca, mata akan berkaca-kaca.
Apabila dicerna, hati akan menjadi takut. Jika ayat ini dipahami oleh
orang-orang yang lalai akan membuatnya bertaubat. Jika diperhatikan oleh
orang-orang yang berpaling, niscaya ia akan segera kembali kepada Allah dan
meminta ampunan-Nya. Yakni ayat yang menceritakan tentang sebuah perjalanan....
kepergian.... melanjutkan perjalanan yang sangat berat. Allah swt. berfirman:
“tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung.
kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”. (Ali
Imran: 185)
Hadirin yang berbahagia, semoga kita dalam
hidayah dan rahmat Allah swt…!
Memang benar wahai hadirin, ibu-ibu yang
dirahmati Allah Azza wa Jalla perjalanan menuju akhirat adalah sebuah
perjalanan yang sangat berat. Suatu perjalanan yang kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla, semoga akhir perjalanan kita adalah surga,
bukan neraka. Karena besar dan beratnya perjalanan ini, Rasulullah saw. bersabda:
لَوْ
تَعْلَمُوْنَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيْلاً و لَبَكَيْتُمْ كَثِيْرًا (رواه
متفق عليه)
“Seandainya kalian tahu
apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”
(Muttafaqun Alaih)
Maksudnya ibu-ibu rahimakumullah, jika kita
mengetahui hakikat kematian dan kedahsyatannya, alam kubur dan kegelapannya,
hari kiamat dan segala kesedihannya, shirat (titian) dan segala
rintangannya, kemudian jika kita memperhatikan surga dan segala kenikmatannya,
neraka dan kobaran apinya, niscaya kedaan kita akan segera berubah.
Akan tetapi ibu-ibu yang diberkati oleh Allah Azza wa Jalla terkadang kita lupa atau pura-pura lupa dengan
perjalanan tersebut. Bahkan memilih dunia ini yang nilainya di sisi Allah Azza
wa Jalla tidak lebih dari sehelai sayap nyamuk.
Ada sebuah cerita mengenai orang-orang terdahulu,
seseorang di antara mereka bertanya: “Maukah engkau mati sekarang?” Temannya
menjawab, “Tentu tidak”. Lalu ditanyakan lagi kepadanya “Kenapa?”, Jawabnya,
“Saya belum bertaubat dan berbuat kebajikan”. Kemudian dikatakan kepada orang
itu, “Kerjakanlah sekarang!” Ia menjawab, “Nanti akan saya lakukan”.
Demikianlah ia selalu berkata “Nanti” dan “Nanti”, sehingga akhirnya ia
meninggal dunia tanpa sempat bertaubat dan melakukan perbuatan baik.
Dari cerita ini Ibu-ibu yang rahmati oleh Allah
swt., dapat
kita renungi suatu hal, bahwa kita pasti akan merasakan pedihnya sakaratul
maut, suatu saat pasti kita akan menemuinya. Rasulullah saw. sebagai makhluk yang paling dicintai oleh Allah Azza wa Jalla telah bersabda:
لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ، إِنَّ لِلْمَوْتِ لَسَكَرَاتٍ. (رواه البخارى)
“Tiada Tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Allah, sesungguhnya kematian itu memiliki beberapa rasa
kesakitan”. (H.R.
Bukhari)
Abdul Muhsin Hafizhahullah pernah berwasiat
kepada kita dalam bukunya: “Bayangkan wahai saudaraku, engkau berada di hadapan
kematian ini. Malaikat maut tepat berada di atas kepalamu. Nafasmu tersengal,
nyawamu meregang, mulutmu terkunci, anggota badanmu lemas, lehermu berkeringat,
matamu terbelalak, pintu taubat telah tertutup untukmu, dahimu berkeringat, di
sekitarmu penuh dengan tangisan dan suara rintihan, sedang engkau dalam
kesedihan yang mendalam, tak ada yang dapat menyelamatkan dan menghindarkanmu
darinya. Engkau saksikan peristiwa mengerikan tersebut setelah sebelumnya
engkau rasakan kenikmatan dan kesenangan. Telah datang kepadamu ketentuan
Allah, lalu nyawamu diangkat ke langit. Kebahagiaan atau kesengsaraankah yang
engkau dapat?
“Kamu mengganti rezki (yang Allah berikan) dengan mendustakan
Allah. Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, Padahal kamu ketika
itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. tetapi kamu tidak
melihat, Maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? kamu tidak
mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang
benar? Adapun jika dia (orang yang mati) Termasuk orang-orang yang didekatkan
(kepada Allah), Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah
kenikmatan. dan Adapun jika dia termasuk golongan kanan, Maka keselamatanlah
bagimu karena kamu dari golongan kanan. dan Adapun jika dia Termasuk golongan
yang mendustakan lagi sesat, Maka dia mendapat hidangan air yang mendidih, dan
dibakar di dalam Jahannam. Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu
keyakinan yang benar. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang
Mahabesar.(Al-Waqi’ah: 82-96)
Ibu-ibu jama’ah ta’ziyah yang dirahmati oleh
Allah Azza wa
Jalla....!
Setelah itu wahai Ibu-ibu rahimakumullah, dunia
yang kita dambakan, yang kita agung-agungkan, keluarga yang kita cintai, harta
yang sering kita lalai karenanya, hawa nafsu yang kita terpeleset akibat
memperturutkannya. Semua itu,... berlalu... tinggal... dan kita pergi...
berjalan... menuju proses kehidupan selanjutnya. Di mana tubuh yang tergeletak
di ruang tengah rumah kita, yang dikelilingi oleh sanak keluarga kita, diangkat
menuju rumah sekotak tubuh kita yakni kubur, yang tidak ada satupun yang
menemani kita melainkan amal shaleh atau amal buruk kita. Kita memohon kepada
Allah Azza wa
Jalla, semoga kita senantiasa melakukan amal-amal
shaleh sehingga menjadi sahabat yang akan menemani kita di alam kubur kelak dan
menjadi jalan yang akan mengantarkan kita kepada surga Allah Azza wa Jalla.
Selanjutnya wahai Ibu-ibu rahimakumullah, apakah
jenazah kita kelak akan mengatakan kepada orang-orang yang mengangkat kita,
“Cepat-cepat!” ataukah kita mengucapkan “Hai, kemana kalian akan membawaku?”.
Dalam ruang kegelapan yang di atasnya ada tanah, di bawahnya, di kanan dan
kirinya tanah, lalu ruh kembali ke jasad dan datanglah dua orang Malaikat yang
keras bentakannya. Kemudian akan ditanyakan kepada ahli kubur tersebut, “Siapa
Tuhanmu?”, “Apa agamamu?”, “Siapa laki-laki yang telah diutus di
tengah-tengahmu?”. Orang mukmin akan menjawab dengan lancarnya Ibu-ibu yang
dirahmati oleh Allah, sebagaimana Allah meneguhkan Imannya, Firman Allah Azza wa Jalla:
“Allah meneguhkan
(iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di
dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan
memperbuat apa yang Dia kehendaki”.
Kemudian ia menjawab: “Tuhanku Allah”, “Agamaku
Islam”, “Nabiku Muhammad saw”. Lalu
terdengarlah seruan dari langit, “Sungguh benar hamba-Ku, maka hamparkanlah
untuknya permadani dari surga, pakaikanlah kepadanya pakaian dari surga serta
bukakanlah untuknya pintu menuju surga”. Kemudian harum surgapun berhembus
kepadanya dan dilapangkan kuburannya seluas mata memandang. Setelah itu wahai
Ibu-ibu yang dirahmati oleh Allah Azza wa Jalla datang seorang yang berwajah tampan, berpakaian
bagus dan harum. Lalu ia bertanya kepada orang tersebut, “Siapakah anda ini
sesungguhnya?”, lalu ia menjawab, “Aku adalah amal shalehmu”. Dan ia melihat
tempatnya kelak di surga, seraya berkata “Ya Rabb, segerakanlah kiamat supaya
aku dapat berkumpul kembali dengan keluargaku dan hartaku”. Lalu dikatakan
“Diamlah dengan damai”.
Namun wahai Ibu-ibu Jema’ah ta’ziyah
yang dirahmati oleh Allah Azza wa
Jalla sebaliknya,
orang-orang yang ingkar kepada Allah, tidak beriman, selalu bermaksiat dan
tidak bertaubat kepada Rabbnya, akan menemui kematian yang sangat mengerikan -
semoga Allah melindungi kita darinya -. Apa yang ia jawab saat Malaikat datang
menanyainya? Ketika pertanyaan “Siapa Tuhanmu?”, “Apa agamamu?”, “Siapa
Nabimu?”. Ketahuilah, ia menjawab dengan suara gagap: “Aa... aa... Aku tidak
tahu!”. Lalu terdengar seruan dari langit, “Sungguh ia pendusta, maka
hamparkanlah untuknya alas dari neraka dan bukakanlah untuknya pintu menuju ke
neraka. Lalu ia merasakan panasnya api neraka dan kuburannya disempitkan
sesempit-sempitnya sehingga tulang-tulang rusuknya saling bersilangan. Setelah
itu datang seorang yang berwajah sangat buruk, berpakaian compang-camping,
serta menebarkan bau yang sangat busuk. Lalu ia bertanya kepada orang tersebut,
“Siapakah kamu ini?” lalu ia menjawab, “Aku ini adalah amalmu yang buruk”. Lalu
laki-laki itu berubah menjadi buta, tuli, dan bisu. Sementara di tangannya ada
sebuah palu besar, seandainya dipukulkan ke sebuah gunung niscaya gunung itu
akan hancur menjadi tanah. Laki-laki itu memukulnya satu kali pukulan sehingga
ia hancur menjadi tanah. Lalu Allah Azza wa
Jalla mengembalikannya
seperti keadaan semula dan laki-laki itu memukulnya satu kali pukulan sehingga
ia menjerit dengan kerasnya yang terdengar oleh setiap makhluk selain jin dan
manusia. Juga dibukakan untuknya pintu neraka serta dihamparkan hamparan dari neraka,
sehingga iapun berkata, “Wahai Tuhanku, janganlah Engkau jadikan Kiamat”.
Hadirin, ibu-ibu jema’ah ta’ziyah
rahimakumullah...!!
Akhirnya, semoga uraian di atas menjadi
renungan bagi kita yang mendambakan surga Allah Azza wa Jalla. Allah telah menjanjikan surga bagi yang taat
kepada-Nya, dan mengancam dengan neraka bagi yang berbuat dosa dan maksiat.
Kita memohon kepada Allah Azza wa
Jalla semoga
kita senantiasa dalam jalan yang lurus –jalan yang hak- jalan yang akan
menyatukan kita dalam kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Juga
kita berlindung kepada Allah Azza wa Jalla dari
jalan-jalan yang akan mencerai-beraikan kita dan menjauhkan dari jalan yang
hak. Dan mari kita berdoa:
اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ
الْقُلُوْبِ، صّرِّفْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ. وَ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.

“Sesungguhnya
taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan
kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera,
Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui
lagi Maha Bijaksana. dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang
yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang
di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat
sekarang". dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang
mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang
pedih. (Q.S. An-Nisa’ ayat 17-18)
Tidak ada komentar: